BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perilaku yang tercermin dalam tindakan
pelajar saat ini sangat dipengaruhi oleh peran lingkungan sebagai pembentuk
pola pikir psikologi kaum pelajar. Para pelajar melakukan berbagai
tindakan didasari oleh pembentukan kepribadiaan yang di latar belakangi
perkembangan lingkungan tempat bersosialisasinya walaupun pada intinya
perkembangan psikologi sosial tergantung pada bagaimana pelajar memberikan
respons terhadap lingkungan.
2. Rumusan Masalah
Manusia itu selalu senantiasa hidup
dalam suatu lingkungan, baik lingkungan phisik/lingkungan kealaman maupun
lingkungan sosial/lingkungan masyarakat, yang didalamnya terjadi hubungan
timbal balik. Dalam hubungan timbal balik terjadi saling mempengaruhi antara
manusia dengan lingkungan. Suatu lingkungan dalam perkembangannya dapat
memberikan peran dan pengaruh dalam tindakan belajar para pelajar. Disini kami
akan melakukan analisa peristiwa tersebut mengenai :
1. Peran lingkungan agar dapat
menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong
yang besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar yang baik dan
efektif.
2. Pengaruh lingkungan terhadap
perilaku dan pola berpikir pelajar
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Lingkungan Beserta Peran dan Pengaruhnya
Lingkungan berpengaruh dalam
pemberian stimulus yang akan diterima individu atau lingkungan akan menimbulkan
respons pada individu. Lingkungan berperan didalam individu dalam menerima
stimulus yang datang dari lingkungan. Lingkungan pada garis besarnya dapat
dibedakan menjadi :
a.
Lingkungan phisik atau lingkungan kealaman
Lingkungan yang berupa alam,
lingkungan kealaman yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
individu.Lingkungan phisik atau lingkungan kealaman turut menentukan bagaimana
proses dan hasil belajar akan dicapai pelajar. Lingkungan phisik juga perlu
mendapat perhatian, belajar dalam kondisi alam yang segar dan bersih selalu
lebih efektif dari pada sebaliknya. Demikian pula belajar pada pagi hari selalu
memberikan hasil yang lebih baik dari pada sore hari karena pada pagi hari otak
kita lebih fresh. Keadaan alam yang hiruk pikuk, terlalu ramai juga kurang
kondusif bagi proses dan pencapaian hasil belajar yang optimal. Sehingga
keadaan alam yang baik dan kondusif ikut berperan serta menententukan
pengaruhnya dalam optimalisasi belajar, keadaan alam yang buruk ikut memberikan
efek yang buruk terhadap pelajar, keadaan alam yang baik ikut memberikan
pengaruh positif pula bagi pelajar.
b.
Lingkungan Sosial atau Lingkungan
Masyarakat
Lingkungan Sosial atau Lingkungan
Masyarakat didalamnya terdapat interaksi individu satu dengan yang lainnya.
Lingkungan sosial atau Lingkungan Masyarakat dapat dibedakan menjadi :
1).
Lingkungan sosial primer, yaitu lingkungan sosial dimana terdapat hubungan yang
erat antara anggota satu dengan yang lainnya, anggota satu saling kenal
mengenal dengan anggota yang lainnya.
Oleh karena diantara para anggota telah
adanya hubungan yang erat, maka sudah tentu pengaruh dari lingkungan sosial ini
akan lebih mendalam bila dibandingkan jika tidak adanya hubungan yang erat di
antara para anggota.
2).
Lingkunagn sosial sekunder, yaitu lingkungan sosial dimana hubungan anggota
satu dengan yang lainnya terbilang longgar, anggota yang satu dengan yang
lainnya kurang atau tidak saling mengenal. Karenanya maka pengaruh dari
lingkungan sosial ini kurang mendalam bila dibandingkan dengan lingkungan
sosial yang primer.
Proses belajar pada suasana hubungan
antar siswa yang erat akan memudahkan siswa menerima materi pelajaran yang
disampaikan, dimana setiap persoalan dalam belajar akan mudah dipecahkan
bersama. Peran dan pengaruh dari lingkungan sosial ini akan lebih mendalam bila
dibandingkan tidak adanya hubungan yang erat diantara para siswa.
2.
Peranan Lingkungan terhadap Pelajar
Peranan lingkungan sangat besar
terhadap kehidupan individu, dimana lingkungan berperan dalam perkembangan
individu. Peran dan pengaruh lingkungan bagi para pelajar ikut memberikan
dampak yang besar dalam proses belajar dan tingkah laku.
a.
Keluarga
Keluarga merupakan kelompok sosial
yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat pertama dalam belajar dan
meyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan
kelompoknya. Di dalam keluarga yang interaksinya berdasarkan simpati, hal
pertama yang dipelajari ialah memperhatikan keinginan–keinginan orang lain, belajar
bekerja sama, saling membantu. Dengan kata lain hal pertama dalam belajar ialah
memegang peranan sebagai makhluk sosial yang memiliki norma-norma dan
kecakapan-kecakapan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain.
Proses sosialisasi dalam keluarga yang
berhasil akan membuat keadaan psikis yang baik pula sehingga dalam kaitannya
bagi seorang pelajar akan menciptakan semangat dalam belajar, dan akan
memberikan pengertian bagi pelajar tentang pentingnya ilmu pengetahuan bagi
kehidupan. Dalam keluarga terdapat pula peranan-peranan tertentu lainnya,
keadaan keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan individu antara lain :
1). Keadaan ekonomi dalam keluarga
Keadaan ekonomi dalam keluarga akan
memberikan dampak dalam perkembangan bagi pelajar. Keadaan ekonomi keluarga
yang kurang memadai dapat menyebabkan keterbatasan dalam pemenuhan fasilitas
belajar, sehingga peran anak dalam keluarga ikut berubah menjadi mitra orang
tua dalam mencari tambahan penghasilan keluarga, yang menyebabkan waktu belajar
anak menjadi kurang.
Namun dalam beberapa situasi lain,
keadaan ekonomi dalam keluarga yang kurang mampu menjadikan pelecut semangat
belajar bagi anak yang bertujuan guna merubah nasib dalam keluarga menjadi
lebih baik. Berbeda dengan keadaan ekonomi keluarga yang berlebih, terkadang
dalam keadaan ini mayoritas orang tua tidak memiliki waktu untuk selalu
mendampingi anaknya sehingga menyebabkan pengaruh yang buruk pada psikis anak
yang menyebabkan anak memiliki sifat yang tidak baik diluar rumah dan
menyebabkan prestasi belajar menjadi menurun.
2). Keutuhan dalam keluarga
Salah satu faktor yang mempengaruhi
perkembangan psikologi sosial anak yaitu keutuhan keluarga, yang di maksudkan
dengan keutuhan keluarga ialah keutuhan dalam struktur keluarga, yaitu keluarga
yang terdiri dari ayah di samping adanya ibu dan anak-anaknya. Apabila tidak
ada ayahnya atau ibunya maka struktur keluarga sudah tidak utuh lagi. Apabila
dalam keluarga sering terjadi cekcok maka juga akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Ketidak utuhan dalam keluarga menyebabkan anak akan mencari
pelampiasan yang mengakibatkan penurunan semangat dan prestasi belajar bagi
pelajar yang keluarganya tidak utuh lagi.
3). Sikap dan kebiasaan orangtua
dalam keluarga
Peranan keadaan keluarga terhadap
perkembangan sosial anak-anak dalam hal ini pelajar tidak hanya terbatas pada
situasi ekonominya atau pada keutuhan strukturnya saja. Cara-cara dan
sikap-sikap anggota keluarga dalam pergaulannya memegang peranan yang cukup
penting di dalamnya.
Hal ini bisa diterima apabila kita
ingat bahwa keluarga itu sudah merupakan sebuah kelompok social dengan
tujuan-tujuan, struktur, norma-norma, dinamika kelompok, termasuk cara-cara
pemimpinannya, yang sangat mempengaruhi kehidupan individu yang menjadi anggota
kelompok tersebut. Sikap orangtua sebagai panutan dalam keluarga haruslah
memberikan contoh yang baik, kebiasaan orangtua melihat televisi saat anaknya
belajar akan sangat mengganggu konsentrasi anak dalam belajar, anak akan lebih
meniru orangtuanya, orangtua yang sering keluar rumah akan menjadi kebiasaan
ananknya pula sehingga anak tidak pernah belajar. Tingkat pendidikan orangtua
juga mempengaruhi psikologis sosial anak, anak akan cebderung mengikuti rekam
jejak pendidikan orangtuanya. Sehingga hal yang penting harus diperhatikan
ialah sikap orang tua dalam mengontrol anak, memberikan perhatian bagi anak,
dan memberikan contoh teladan yang baik bagi anak dalam kaitannya mendongkrak
prestasi belajar anaknya, dan mendorong anaknya untuk mencapai tingkat
pendidikan yang baik dan tinggi.
b.
Sekolah
Pengaruh sekolah terhadap
perkembangan pelajar cukup besar. Namun pengaruh tersebut hanya dilihat
secara garis besar yang berlaku pada umumnya saja. Dalam menanamkan pengaruh
perkembangan pribadi seseorang pada umumnya, pendidikan sekolah hanya dilihat
dalam upaya mempertinggi tingkat inteligensi individu. Namun hendaknya
sekolah itu tidak hanya merupakan lapangan tempat orang mempertajam tingkat
intelegensi saja. Peraturan sekolah yang lemah dapat menyebabkan kemunduran belajar
bagi para pelajar yang kurang retib dan disiplin dalam menjalankan tata tertib
sekolah.
Sekolah juga penting dalam
pembentukan moral kaum pelajar, moral yang ditanamkan secara baik dalam sekolah
akan menghasilkan perilaku yang baik pula bagi para pelajar, dengan begitu
pelajar selalu mempertimbangkan nilai kebenaran dalam setiap tindakannya.
c.
Masyarakat
Masyarakat merupakan tempat
berkumpulnya berbagai kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda. Setiap
kelompok memiliki berbagai kebiasaan dan perilaku yang berbeda dengan kelompok
lainnya.
Perbedaan latar belakang ini harus
disikapi secara bijak. Dalam kaitannya bagi seorang pelajar yang tinggal
ditengah-tengah heterogenitas masyarakat, pelajar harus mampu bersikap sesuai
dengan norma dan aturan yang berlaku. Tinggal dalam kondisi masyarakat yang
tidak baik, anggota masyarakat yang sering mabuk-mabukan, gemar berjudi, dan
tindakan-tindakan lain yang kurang sesuai dapat menjadikan seorang pelajar
melakukan hal-hal yang kurang baik dan ikut masuk dalam arus yang negatif
dengan meniru hal-hal buruk tersebut, selain itu mental belajar kaum pelajar
akan mengendor dan tidak mengutamakan belajar sebagai tugas utama kaum pelajar.
d.
Media Massa
Betapa besarnya peran dan pengaruh
alat komunikasi massa, seperti buku, majalah, surat kabar, siaran radio, film,
dan sebagainya terhadap perkembangan psikologi sosial bagi individu. Media
Massa sangat penting dalam penyampaian informasi-informasi terkini secara cepat
dan instant, namun hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi
adalah attitude-attitude yang terdapat dalam isi informasi tersebut. Kehadiran
media massa dalam menyampaikan informasi bagi kaum pelajar harus ditanggapi
secara rasional dan melakukan filterisasi terhadap informasi yang diperoleh.
Bagi pelajar yang tidak mampu menyaring hal-hal yang tidak baik, pelajar akan
meniru secara mentah-mentah seperti hal yang disajikan media massa.
Fenomena pelajar yang sekolah semaunya, sering
membolos, mengenakan seragam yang tidak sopan, berperilaku seperti orang yang
tidak berpendidikan, kerap terjadi akibat pengaruh media massa yang sangat
besar. Sehingga diharapkan pelajar mampu menyaring informasi yang didapatkan
secara baik dan benar, guna membentuk pola pikir dan perilaku yang baik dan
sesuai norma-norma yang ada.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Peran dan pengaruh lingkungan tempat
tinggal sangat besar bagi perkembangan tiap individu. Setiap lingkungan
memegang peran dan pengaruhnya sendiri-sendiri, setiap perilaku dan cara
berpikir tiap individu pun berbeda karena setiap lingkungan memberikan peran
dan pengaruhnya berbeda-beda pula. Walaupun lingkungan tidak sepenuhnya
membentuk pola perilaku dan pola berpikir individu karena setiap individu
berbeda pula dalam memberikan respons atau tanggapan terhadap stimulus yang
diberikan lingkungan, namun peran dan pengaruh lingkungan turut serta memegang
peranan yang sangat besar bagi individu dalam berperilaku dan berpikir.
2.Saran
Bagi pelajar peran dan pengaruh
lingkungan harus disikapi secara bijak, agar pelajar dapat berprestasi ditengah
lingkungan yang memberikan peran dan pengaruh yang berbeda-beda.
Pelajar harus mampu menunjukkan
prestasinya di bidang akademik dan non akademik dan tetap berpikir serta
berperilaku yang baik sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku. Pelajar
diharapkan pula dapat memberikan respons yang baik terhadap stimulus yang
diberikan oleh lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono. 1981. Sosiologi
Suatu Pengantar. Edisi 7. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press).
Walgito, Bimo. 1980. Psikologi
Sosial (Suatu Pengantar). Edisi Revisi. Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar