Jumat, 20 November 2015

BIOFRAFI DAN PERJUANGAN ZUBAIR BIN AWWAM



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Abu 'Abd Allah Zubayr ibn al-Awwam (Bahasa Arab: أبو عبدالله زبير ابن العوام) adalah seorang sahabat Nabi Muhammad s.a.w. Beliau merupakan salah seorang "Mubasyirin Bil Jannah" (sepuluh sahabat yang dijamin masuk syurga). Beliau merupakan salah seorang pejuang yang hebat. Bersama dengan Khalid  Al-Walid, mereka berdua sahaja yang berkeupayaan untuk berperang dengan dua pedang dalam satu masa, walaupun ketika menunggang kuda.
Zubair adalah  perajurit dakwah yang berani menyandang senjata untuk melawan orang-orang yang menghendaki gugurnya dakwah Islamiah. Kepahlawanannya telah tampak pertama kali pada waktu Perang Badar. Dalam peperangan itu, pasukan Quraisy menempatkan pendekarnya di barisan paling hadapan yang dipimpin oleh Ubaidah bin Said Ibnul Aash. Beliau dikenal sebagai seorang yang paling berani, paling pandai dalam menunggang kuda dan paling kejam terhadap lawan.
Walaupun seluruh tubuh Ubaidah berbalut baju besi sehingga sulit ditembus dengan senjata, Zubair sedia terjun ke medan tempur dan terjadilah perang tanding yang seru sekali antaranya dan Ubaidah. Dalam dua kali putaran Zubair berjaya mengarahkan lembingnya ke mata Ubaidah dan berhasil menusuk kedua mata itu sampai ke belakang kepalanya.
Semasa Perang Uhud pula, Talhah bin Abu Talhah Al-Abdari, pembawa bendera kaum Musyrikin pada hari itu telah mengajak perang tanding, tetapi tiada seorang pun yang mahu keluar menemuinya. Maka Zubair bin Al-Awwam ra keluar untuk menghadapinya. Mereka berdua bertarung sampai Zubair melompat ke atas untanya, dan menariknya jatuh ke atas tanah, dan di situ dia bertarung dengan Talhah, sehingga akhirnya Zubair dapat mengalahkan Talhah dan membunuhnya dengan pedangnya. Lantaran itu Rasulullah SAW telah berkata: "Tiap-tiap Nabi ada pengiringnya, dan pengiringku ialah Zubair." Kemudian Baginda berkata lagi: "Kalau Zubair tidak keluar melawannya, nescaya aku sendiri yang akan keluar dan melawannya, kerana melihat banyak orang yang tidak sanggup melawannya.2 (Al-Bidayah Wan-Nihayah 4:20).
B.   Rumusan Masalah
1.     Bagaimana Biografi Zubair bin Awwam ?
2.     Bagaimana Perjuangan Zubair bin Awwam dalam Islam ?
3.     Bagaimana Sifat Zubair bin Awwam?
4.     Bagaimana Anak dan istri Zubair bin Awwam?
5.     Bagaimana Wafatnya Zubair bin Awwam ?

C.Tujuan Makalah
1.     Mengetahui Biografi Zubair bin Awwam.
2.     Mengetahui Perjuangan Zubair bin Awwam dalam Islam.
3.     Mengetahui Sifat Zubair bin Awwam.
4.     Mengetahui Anak dan istri Zubair bin Awwam.
5.     Mengetahui Wafatnya Zubair bin Awwam.




BAB II
PEMBAHASAN
A.   Biografi Zubair bin Awwam
Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab. Ibunya bernama Shafiyah binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah saw. Wanita ini telah menyatakan dirinya sebagai pemeluk agama Islam. Beliau termasuk salah seorang dari 7 orang yang pertama masuk Islam. Beliau memeluk agama Islam ketika dia masih berusia 8 tahun dan melakukan hijrah ketika berusia 18 tahun. Berperawakan tinggi dan berkulit putih. Namun ada juga yang mengatakan bahwa perawakan Zubair tidak termasuk sangat tinggi dan juga tidak tergolong pendek dan bukan termasuk orang yang berbadan gemuk. Ada yang mengatakan bahwa warna kulitnya sawo matang, memiliki banyak bulu badan, dan kedua pipinya tidak penuh terisi daging. Ketika pamannya Naufal bin Khuwailid mengetahui perihal Zubair telah masuk Islam, beliau sangat marah dan berusaha menyiksanya, pernah beliau dimasukkan dalam karung tikar, kemudian dibakar, dan dia berkata kepadanya,“lepaskan dirimu dari Tuhan Muhammad, maka saya akan melepaskan dirimu dari api ini.” Namun Az-Zubair menolaknya dan berkata kepadanya, “Tidak, demi Allah saya tidak akan kembali kepada kekufuran selamanya.”
Suatu hari beliau mendengar isu yang mengabarkan bahwa Nabi Muhammad saw telah meninggal, maka dia keluar menuju jalan-jalan di Mekkah sambil menghunuskan pedangnya, dan memecah barisan manusia, lalu pergi mencari kepastian dari isu ini dan berjanji jika isu itu benar dia akan membunuh orang yang telah membunuh Rasulullah saw, akhirnya beliau bertemu dengan Rasulullah saw di utara Mekah, maka saat itu Rasulullah saw berkata kepadanya,“ada apakah engkau gerangan ?” dia berkata,“Saya mendengar kabar bahwa engkau telah terbunuh,” Nabi berkata kepadanya,“Lalu apa yang akan engkau lakukan?” dia berkata,“Saya akan membunuh orang yang telah membunuhmu.” Setelah mendengar hal tersebut beliaupun bergembira dan mendoakannya dengan kebaikan dan pedanganya dengan kemenangan. (Abu Nu’aim), beliau juga merupakan orang yang pertama menghunuskan pedangnya di jalan Allah.


B.   Perjuangan Zubair bin Awwam dalam Islam
Zubair bin Awwam pernah ikut berhijrah ke Habsyah bersama orang-orang hijrah dari kaum muslimin, dan beliau tetap tinggal disana hingga Rasulullah saw mengijinkannya untuk kembali ke Madinah. Beliau selalu mengikuti peperangan bersama Rasulullah saw, setelah perang Uhud dan orang-orang Quraisy kembali ke Mekah, Rasulullah saw mengirim 70 orang sahabat untuk mendampingi dirinya, termasuk di dalamnya Abu Bakar As Siddiq dan Zubair bin Awwam. (Al-Bukhari). Pada perang Yarmuk, Zubair bertarung dengan pasukan Romawi, namun pada saat tentara muslim bercerai berai, beliau berteriak : “Allahu Akbar” kemudian beliau menerobos ke tengah pasukan musuh sambil mengibaskan pedangnya ke kiri dan ke kanan, anaknya Urwah pernah berkata tentangnya,“Zubair memiliki tiga kali pukulan dengan pedangnya, saya pernah memasukkan jari saya didalamnya, dua diantaranya saat perang badar, dan satunya lagi saat perang Yarmuk. Salah seorang sahabatnya pernah bercerita,“Saya pernah bersama Zubair bin Awwam dalam hidupnya dan saya melihat dalam tubuhnya ada sesuatu, saya berkata kepadanya,"demi Allah saya tidak pernah melihat badan seorangpun seperti tubuhmu," dia berkata kepada saya,"demi Allah tidak ada luka dalam tubuh ini kecuali ikut berperang bersama Rasulullah saw dan dijalan Allah." Dan diceritakan tentangnya,"Sesungguhnya tidak ada gubernur/pemimpin, penjaga dan keluar sesuatu apapun kecuali dalam mengikuti perang bersama Nabi saw, atau Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Khattab atau Utsman bin Affan." Saat terjadi pengepungan atas Bani Quraidzah dan mereka tidak mau menyerah, Rasulullah saw mengutus beliau bersama Ali bin Abu Thalib, lalu keduanya berdiri di depan benteng dan mengulangi kata-katanya,“Demi Allah kalian akan merasakan seperti yang telah dirasakan oleh Hamzah, atau kami akan menaklukkan benteng ini.” Nabi saw pernah berkata tentangnya,“Setiap Nabi punya pendamping dan penolong, dan pendamping saya adalah Zubair.” (Muttafaqun alaih). Beliau juga sangat bangga dengan ucapan Rasulullah saw saat terjadi perang Uhud dan perang Bani Quraidzah,“lemparkanlah panahmu yang taruhannya adalah bapakku dan ibuku”. Sayyidah Aisyah pernah berkata kepada Urwah bin Az-Zubar,“sesungguhnya kedua orang tuamu merupakan orang yang mengikuti seruan Allah dan Rasul-Nya setelah tertimpa kepada keduanya luka," (maksudnya adalah Abu Bakar dan Az-Zubair). (Ibnu Majah).

C.   Sifat Zubair bin Awwam
Zubair bin Awwam juga merupakan seorang yang terhormat dan mulia, selalu menginfakkan hartanya di jalan Allah, Ka’ab berkata tentangnya,“Az-Zubair memiliki 1000 macam kekayaan yang dikeluarkan untuk berperang, dan tidak ada uang satu dirhampun yang masuk kerumahnya," (maksudnya hartanya disedekahkan seluruhnya), beliau mensedekahkan seluruh hartanya sampai ia mati dalam keadaan berhutang, dan mewasiatkan kepada anaknya untuk membayarkan hutangnya, dan beliau berkata kepadanya,“jika engkau tidak sanggup membayar hutang saya, maka mintalah tolong kepada Tuanku,” Abdullahpun bertanya,“Siapakah yang engkau maksud dengan Tuan?" beliau menjawab,"Allah, Dialah sebaik-baik pemimpin dan penolong.” Lalu setelah itu Abdullah berkata,“Demi Allah saya tidak pernah mengalami kesusahan dalam membayar hutangnya, kecuali saya berkata,'Wahai Pemimpin/pemilik Zubair bayarlah hutang Zubair,' maka Diapun menggantinya." (Al-Bukhari). Walaupun beliau selama hidupnya selalu bersama Rasulullah saw namun beliau tidak banyak meriwayatkan haditsnya kecuali sedikit, anaknya Abdullah pernah bertanya akan sebab tersebut, maka diapun berkata,“Walaupun antara saya dan Rasulullah saw memiliki hubungan keluarga dan kerabat namun saya pernah mendengar beliau pernah bersabda,'Barangsiapa yang berkata dusta atasku dengan sengaja, maka akan ditempatkan di neraka.'” (Al-Bukhari). Karena itu dia sangat takut meriwayatkan hadits yang tidak pernah diucapkan oleh Rasulullah saw sehingga tergelincir ke dalam neraka.
D.   Anak dan istri Zubair bin Awwam
Nama Putra dan putri Az-Zubair adalah Abdullah, Urwah, Al Mundzir, Ashim, Al Muhajir, Khadijah Al Kubra, Ummul Hasan, dan Aisyah. Semua anak Az-Zubair ini berasal dari istrinya yang bernama Asma' binti Abu Bakar. Sedangkan anak-anaknya yeng bernama Khalid, Amru, Habibah, Saudah, dan Hindun berasal dari istrinya yang bernama Ummu Khalid. Nama asli wanita ini adalah Amah binti Sa'id bin Al Ash.
Anak-anaknya yang bernama Mush'ab, Hamzah, dan Ramlah berasal dari istrinya yang bernama Ar-Rabab binti Anif bin Ubaid. Anaknya yang bernama Ubaidah dan Ja'far berasal dari istrinya, Zainab. Putrinya yang bernama Zainab berasal dari istrinya , Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abi Mu'aith. Putrinya lagi yang bernama Khadijah Ash-Shugra berasal dari istrinya, Al Halal binti Qais.
E.    Wafatnya Zubair bin Awwam
Saat Zubair bin Awwam keluar dalam perang Al-Jamal, seseorang dari kaum Tamim bernama Amru bin Jarmuz mengikuti beliau dan membunuhnya dari belakang di suatu tempat yang bernama lembah Siba. Lalu pergi ke Imam Ali bin Abu Thalib dengan menduga bahwa dia telah membawa kabar gembira, setelah mengetahui hal tersebut Imam Ali bin Abu Thalib berteriak dan berkata kepada pembantunya,“Berikan kabar kepada pembunuh putra Sofiyyah dengan neraka, sungguh Rasulullah saw pernah bersabda kepada saya bahwa pembunuh Zubair adalah penghuni neraka.” (Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan At-Thobroni). Zubair bin Awwam wafat pada hari Kamis bulan Jumadil Awwal tahun 36 Hijriyyah, sedangkan umurnya saat itu 66/67 tahun. 


BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Abu 'Abd Allah Zubayr ibn al-Awwam adalah seorang sahabat Nabi Muhammad s.a.w. Beliau merupakan salah seorang "Mubasyirin Bil Jannah" (sepuluh sahabat yang dijamin masuk syurga. Zubair adalah  perajurit dakwah yang berani menyandang senjata untuk melawan orang-orang yang menghendaki gugurnya dakwah Islamiah.
B.   Saran
1.      Bagi dosen diharapkan dapat memantau dan lebih memotivasi mahasiswa dalam pengerjaan makalah, sehingga segala kesulitan mahasiswa bisa terpecahkan atau terselesaikan.
2.      Bagi mahasiswa diharapkan tetap semangat dan ciptakan rasa tanggung jawab dalam mengerjakan makalah, mendengarkan segala sesuatu yang disampaikan dosen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar